Manado, MEDGO.ID – Polda Sulawesi Utara sedang menyelidiki kasus penembakan di Perkebunan Alason Ratatotok Minahasa Tenggara yang menyebabkan kematian Fedeo Tongkotow. Wakapolda Brigjen Pol Bahagia Dachi menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi pada malam hari tanggal 10 Maret 2025 sekitar pukul 02.00 Wita dini hari.
Menurut Wakapolda, sekelompok orang tak dikenal datang membawa senjata tajam jenis samurai, parang, dan senapan angin ke lokasi tambang yang berlokasi di Alason Kecamatan Ratatotok. Mereka diduga ingin melakukan pencurian dan mengambil hasil tambang secara paksa. Petugas keamanan yang berjaga di lokasi melakukan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan.

“Peristiwa ini terjadi pada malam hari (Senin, 10 Maret 2025 sekitar pukul 02.00 Wita dini hari),”
ujar Wakapolda.
Dalam peristiwa ini, tiga warga menjadi korban, termasuk satu orang meninggal dunia. Korban yang meninggal dunia adalah Fedeo Tongkotow. Dua korban lainnya mengalami luka-luka, yaitu satu orang diduga terkena di kaki dan satu orang lainnya luka-luka terjatuh.
Polisi telah mengamankan beberapa barang bukti, termasuk senjata api dan amunisi. Barang bukti yang diamankan antara lain:
– Senpi laras panjang AK-101 sebanyak 5 pucuk beserta magazine
– Senpi HS H174570 sebanyak 1 pucuk beserta 8 butir amunisi dan magazine 1 buah
– Senpi revolver 1 pucuk
– Amunisi 19 butir 38spc
– Amunisi 1 butir 5,56
– Senpi jenis pistol CZP-10 cal 9×19 mm
– Amunisi tajam 6 butir dan magazine 1 buah
Delapan anggota petugas keamanan yang diduga terlibat dalam peristiwa ini telah menjalani pemeriksaan. Wakapolda menegaskan bahwa jika terbukti melanggar prosedur, mereka akan dikenakan hukuman seberat-beratnya.
“Kapolda sudah memerintahkan bahwa anggota kita melakukan pelanggaran tidak sesuai prosedur kita akan kenakan hukuman seberat-beratnya. Mohon kepada masyarakat kita supaya terus bersabar untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” kata Wakapolda.
Tim Bidlabfor Polda Sulut juga akan melakukan uji balistik terhadap barang bukti berupa senpi dan amunisi, dan terus berkoordinasi dengan pihak Kedokteran Forensik RSUD Kandou terkait hasil autopsi.
Wakapolda juga menyampaikan turut berduka cita dan belasungkawa yang dalam terhadap keluarga korban penembakan.(rls)
