Gorontalo, MEDGO – Rudy Salahuddin secara resmi menyelesaikan tugasnya sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo dengan mengikuti prosesi adat Modepito di Rumah Jabatan Gubernur pada Sabtu (22/2/2025). Acara sakral ini menjadi bentuk penghormatan atas pengabdian yang telah diberikan kepada masyarakat dan daerah Gorontalo.
Prosesi dimulai dengan mopo maklumu deta tomboluwo, yaitu pemberitahuan kepada pemangku adat bahwa upacara akan segera berlangsung. Selanjutnya, acara berlanjut ke mopodungga lo adati potidungu, yakni prosesi turun-temurun dari perwakilan keluarga kepada pemangku adat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Modepito.
Dalam upacara ini, Rudy Salahuddin bersama istrinya, Djoewiati Kentjana Soebrata, mengenakan busana adat Takowa dan Galenggo berwarna merah. Keduanya kemudian dijemput oleh pemangku adat dari kamar menuju tempat duduk adat. Setelah itu, prosesi mohudu tonggota digelar, yakni serah terima penyelenggaraan Modepito dari pemangku adat Hulondalo kepada pemangku adat Limboto.
Dalam suasana penuh haru, Rudy mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Gorontalo dan berpamitan melalui prosesi mopodungga lo adati dudelo. Upacara dilanjutkan dengan mopolongge, simbol izin melangkah pergi.
Dengan iringan syair adat, Rudy dan istri meninggalkan Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo. Mereka didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim beserta istri, para kepala daerah, unsur Forkopimda, serta pimpinan OPD. Sebelum meninggalkan lokasi, Purna Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Gorontalo memberikan cenderamata sebagai tanda penghormatan.
Sebagai bagian dari prosesi penutupan, Rudy dan istri menaiki kendaraan tradisional Bendi (mopota’e to u’ taeya) yang membawa mereka menuju Hotel Aston, menandai berakhirnya masa tugasnya sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo.(Adv)
