Kota Gorontalo, MEDGO — Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea dan Wakil Wali Kota Indra Gobel beda dengan kepala daerah lain. Ya, Adhan dan Indra kembali diambil sumpah jabatan, meski sebelumnya telah menjalani prosesi yang sama di Istana Negara.
Pengambilan sumpah janji jabatan yang dirangkaikan dengan serah terima jabatan melalui sidang paripurna yang diselenggarakan DPRD Kota Gorontalo pada Senin (3/3/2025) itu, merupakan keinginan Adhan.
Sebab, bagi Adhan, pengambilan sumpah adalah hal yang sakral bagi dirinya dan Indra yang mendapatkan amanah dari rakyat Kota Gorontalo untuk menjadi khalifah di daerah tersebut.
“Saya bersama kepala daerah lain memang sudah diambil sumpah di Istana Negara. Tapi, saat itu hanya ditunjuk perwakilan tiap agama oleh protokol kepresidenan,” kata Adhan.
@mediadigitalglobal Pembacaan Sumpah dan Janji Walikota Gorontalo Adhan Dambea dan Wakil Walikota Indra Gobel #LIVEhighlights #TikTokLIVE #LIVE #berita #gorontalo #fyp
Pengambilan sumpah jabatan Adhan dan Indra sendiri berlangsung khidmat. Suara Adhan bergetar ketika mengucap sumpah janji. Bahkan, Adhan terlihat meneteskan air matanya.
Adhan pernah bilang, kepemimpinannya periode ini merupakan pengabdian dirinya untuk masyarakat Kota Gorontalo. Dia ingin membawa perubahan besar untuk ibu kota dari Provinsi Gorontalo ini.
Sementara, pada kegiatan itu, Adhan menegaskan beberapa poin penting yang wajib dilaksanakan aparatur sipil negara (ASN).
Diantaranya, dia memberikan ruang seluas-luasnya untuk pedagang mencari rezeki selama Ramadan 1446 Hijriah.
Bahkan, Adhan tak akan melarang jika ada pedagang yang akan berjualan di atas trotoar.
“Silahkan berdagang di atas trotoar. Tapi, harus jaga kebersihan. Pagi sudah harus bersih. Kalau tidak, akan ditertibkan,” kata Adhan.
“Kecuali trotoar sepanjang perempatan (Simpang empat) dari SMA Negeri 1 (Kompleks Bank Mandiri) sampai dengan Rudis (Rumah dinas) gubernur. Itu tidak bisa,” tambah Adhan.
Selain itu, Adhan juga mengingatkan pedagang kuliner untuk mematuhi edaran tentang jam operasional. Termasuk pengusaha cafe.
“Saya harap warga dapat mematuhi edaran. Utamanya cafe. Edaran baru keluar, sudah banyak yang kritik. Bagaimana ada orang tadarus di masjid, ada musik. Kalau musik religi, itu bisa,” tutur Adhan.
Dalam kesempatan itu, Adhan juga menegaskan komitmennya untuk memberantas minuman keras di Kota Gorontalo. Dia siap berdiri paling depan untuk persoalan satu ini.
“Pak Kapolres, saya siap ada di barisan paling depan untuk memberantas Miras,” tukasnya.
Adhan juga menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah untuk memastikan warga Kota Gorontalo tidak ada yang kelaparan.
“Saya ingatkan kepada camat dan lurah, jangan ada warga yang kelaparan. Jangan ada yang sakit. Kalau ada yang lapar dan sakit, segera harus layani,” tegas Adhan.
Adhan meminta kepada camat dan lurah bekerja dengan maksimal untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dia juga meminta kepada seluruh ASN untuk mendengarkan apa yang dibutuhkan masyarakat.
“Ini adalah salah satu cara meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Jangan hanya menuntut hak, kemudian tidak bekerja maksimal,” ujar Adhan.
Masih kata Adhan, dalam memberikan pelayanan masyarakat, dirinya akan memberikan contoh kepada ASN. Ya, Adhan akan melayani warga tanpa mengenal hari kerja.
“Saya tujuh hari akan melayani masyarakat. 5 hari di kantor wali kota, 2 hari di AD Center,” tandasnya.(Adv)
