Gorontalo, MEDGO – Sejumlah perusahaan pelayaran bersama para pengguna jasa berkumpul di Ruang Huyula, Kantor Gubernuran, pada Senin (10/3/2025), untuk membahas tarif Freight Surcharge (FS). Diskusi ini difasilitasi oleh Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gorontalo, KSOP Anggrek, P.T Pelindo, P.T AGIT, ALFI/ILFA, serta Asosiasi Pengusaha Jagung (Peja Gindo).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro, menegaskan bahwa kenaikan FS bukan berkaitan dengan tarif pelabuhan yang ditetapkan pemerintah, melainkan murni merupakan biaya operasional yang ditentukan oleh masing-masing perusahaan pelayaran.
Ia juga menambahkan bahwa biaya FS ditentukan melalui kesepakatan business-to-business (B2B) tanpa campur tangan pemerintah. Perbedaan faktor operasional, seperti biaya pemeliharaan kapal, peralatan, dan metode kerja, menjadi aspek utama yang memengaruhi besaran tarif.
“Peja Gindo pada awalnya mempertanyakan faktor penyebab kenaikan tarif ini, tetapi setelah diskusi, mereka memahami bahwa harga bahan bakar bukan menjadi penyebab utama. Faktor lain seperti pemeliharaan dan operasional kapal lebih berperan dalam penyesuaian harga ini,” kata Jamal saat diwawancarai.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, berharap agar pemerintah dapat menjadi fasilitator dalam mendorong bisnis, baik bagi perusahaan pelayaran maupun pelaku ekspor. Ia menekankan pentingnya kesepakatan yang saling menguntungkan guna meningkatkan aktivitas ekspor.
“Teman-teman pelayaran maupun pelaku ekspor yang ada di Gorontalo ini perlu kita fasilitasi. Kita dicari kesepakatan bersama yang saya kira bisa saling menguntungkan, kemudian nantinya ini akan bergerak bersama untuk memajukan aktivitas ekspor yang ada di Gorontalo,” ungkap Sofian.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari surat yang dikirimkan Peja Gindo kepada perusahaan pelayaran dengan tembusan kepada Gubernur Gorontalo serta Kementerian Perhubungan. Beberapa perwakilan perusahaan pelayaran yang turut hadir dalam pertemuan ini antara lain Tanto, SPIL, Mentari, dan Maratus, bersama Ketua Peja Gindo dan sejumlah pengusaha jagung. (Adv)
